1.
Social Facilitation
Social facilitation adalah kecendrungan orang
untuk melakukan tugas dengan lebih baik bila tugas nya sederhana, dan lebih
buruk bila tugasnya kompleks, dalam keadaan hadirnya orang-orang lain dan
kinerja di evaluasi.
Contoh
social facilitation adalah seperti anak-anak yang bermain sepeda. Anak yang
bersepeda bersama teman-temannya akan memacu lebih cepat dari pada bersepeda
sendirian, karna ia mesara ingin memperlihatkan kemampuan nya terhadap
teman-teman nya bahwa ia bias lebih dari teman-teman nya yang lain.
·
Alertness
(kehadiran orang lain membuat kita lebih siaga)
Contohnya ketika mahasiswa sedang di suruh dosen untuk
mencatat pelajaran di buku, lalu dosen itu pun memantau atau datang menghampiri
mahasiswa pada saat itu mahasiswa akan bekerja lebih siaga dan lebih cepat.
·
Evaluation Apprehension (kehadiran orang lain
membuat kita lebih peduli akan penilaian orang lain terhadap diri kita)
Contohnya
ketika pacar atau orang terdekat memperhatikan sikap kita yang kurang
baik terhadap orang yg baru kenal, kita belajar untuk mengevaluasi dan
menilai diri kita, agar kita lebih baik dari sebelumnya.
·
Distraction Conflict (kehadiran orang lain
dapat mengalihkan perhatian kita saat menyelesaikan tugas)
Contohnya ketika kita sedang menyelesaikan tugas
kuliah dirumah dan tiba-tiba
teman rumah kita datang kerumah untuk berbincang-bincang pada saat kita
menyelesaikan tugas, maka kejadian seperti itu dapat mengalihkan perhatian kita
terhadap tugas tersebut)
2.
SOCIAL LOAFING
Social loafing yaitu kecendrungan orang untuk berkinerja
buruk bila tugas nya sederhana, dan sebaliknya, berkinerja lebih baik jika
tugas nya kompleks, terjadi dalam kondisi hadirnya orang lain dan kinerja
mereka secara individu tidak dapat dievaluasi.
Contohnya ketika
kita sedang mendorong mobil secara
berkelompok dan mobil tersebut hanya melaju pelan sedangkan kita sudah
bersemangat mendorong mobil tersebut, dan kita melihat ada beberapa orang malah seringkali tertangkap basah tidak
bersungguh-sungguh mendorong mobilnya dan kita merasakan kemalasan social
dan hilangnya produktifitas.
3.
DEINDIVIDUASI
Deindividuasi adalah melonggarnya hambatan
normal terhadap perilaku, jika orang-orang tidak dapat diidentifikasi,
berakibat meningkatnya tindakan-tindakan inplinsif dan penyimpangan atau suatu proses hilangnya kesadaran individu karena
melebur di dalam kelompok atau bisa dikatakan sebagai pikiran kolektif.
Contohnya
adalah ketika dalam geng motor da nada satu orang ada masalah dan bertengkar
dengan geng motor lain, dan kita terpacu dan ingin membantu teman kita, dan
akhirnya terjadi keributan anter geng motor tanpa memperdulikan keselamatan
diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar